Monday, July 27, 2009

Indonesia Declaration of Independence 17 August 1945


Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945

Siapa yang tidak tahu Hari kemerdekaan Indonesia? Tentu saja semua rakyat republik Indonesia mengetahui bahwa setiap tanggal 17 Agustus, Indonesia kita yang tercinta ini dan seluruh rakyat Indonesia selalu merayakan HUT Kemerdekaan Indonesia dengan penuh suka cita. Dari ujung Sabang sampai Merauke, dari anak-anak hingga dewasa. Karena pada tanggal tersebutlah kita bisa hidup damai tanpa penjajah saat ini. Sudah 50 tahun lamanya bangsa kita merdeka. Dan itu semua dari perjuangan pahlawan-pahlawan kita yang telah gugur mendahului kita dan juga peran serta rakyat Indonesia yang tidak luput dari perjuangan tersebut.

Untuk menggapai Kemerdekaan tersebut dibutuhkan semangat dan rasa nasionalisme yang kuat. Saat bangsa Indonesia mendengar berita tentang kekalahan Jepang atas Amerika Serikat. Pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945 karena hancurnya kota Hirosima dan Nagasaki dengan bom atom oleh Amerika serikat. Pemboman kedua kota tersebut membuat Jepang menyerah tanpa syarat pada tanggal 14 Agustus 1945. Pada saat itu Ir. Soekarno dan Moch. Hatta didesak untuk segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Tetapi pihak Ir. Soekarno-Hatta menolak hal tersebut dengan alasan bahwa berita kekalahan jepang masih simpang siur. Setelah itu Indonesia mengalami Vacum of Power, yaitu tidak ada satupun pemerintahan yang berkuasa di Indonesia. Tetapi pada saat itu tokoh-tokoh Nasional kita tidak hanya diam saja. Tindkan para tokoh tersebut yaitu:
a.Menentukan saat yang tepat untuk memproklamasikan kemerdekaan
b.Menentukan tokoh yang akan memproklamasikan kemerdekaan.
c.Menyusun teks proklamasi
d.Menentukan bentuk pelaksanaan proklamasi yang tepat
e.Mempersiapkan perlengkapan negara yang kelak diperlukan

Para tokoh tersebut mengalami perbedaan pendapat antara dua generasi, yaitu para generasi tua dan generasi muda. Perbedaan pendapat tersebut yaitu:
Generasi Pejuang Tua
Kelompok ini terdiri dari Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Mr. Achmad Soebardjo, Mr. Moh Yamin, Dr. Samsi dan Mr. Iwa Kusuma Sumantri. Pendapat kelompok tua yaitu:
1.Bersikap hati-hati dalam mencermati masa Vacuum of Power.
2.Kemerdekaan harus sesuai dengan perjanjian Jepang
3.Harus di rundingkan dengan PPKI
4.Kelompok tua menyadari bahwa kekutan Jepang masih sangat kuat.

Generasi Muda
Kelompok ini terdiri dari B.M Diah, Sukarni, Yusuf Kunto, Dr. Muwardi,
Wikana, Sayuti Melik, Adam Malik dan Chaerul Saleh. Pendapat kelompok muda yaitu:
1.Bersikap sangat agresif
2.Menginginkan proklamasi kemerdekaan secepatnya
3.Pelaksanaan proklamasi harus bebas dari campur tangan Jepang
4.PPKI tidak boleh terlibat dalam pelaksanaan proklamasi karena PPKI badan yang dianggap buatan Jepang.

Peristiwa Rengasdengklok
Pada tanggal 15 Agustus 1945, kelompok pemuda mengadakan rapat yang di pimpin oleh Chaerul Saleh di ruang Lembaga Bakteriologi di Jalan Pegangsaan Timur Jakarta, pada tanggal 15 Agustus 1945. Hasil rapat tersebut menghasilkan keputusan yaitu:
a.Mendesak Soekarno dan Hatta untuk memproklamasikan kemerdekaan pada hari itu juga.
b.Menunjuk Wikana, Darwis, dan Subadio Sastrosatomo untuk menemui dan menyampaikan hasil rapat kepada Soekarno dan Hatta
c.Membagi tugas kepada para mahasiswa, pelajar dan pemuda di jakarta untuk merebut kekuasaan Jepang.

Dan pada tanggal 16 Agustus 1945 Wikana dan kawan-kawan menemui Soekarno untuk menyampaikan hasil rapat mereka, tetapi Ir. Soekarno menolak hal tersebut. Dan akhirnya terjadilah peristiwa Rengasdengklok yang bertujuan untuk Soekarno dan Hatta dari tekanan dan pengaruh Jepang di bawah pimpinan Syodanco Singgih. Setelah itu terjadi pertemuan antara kelompok tua yang diwakili oleh Mr. Achmad Soebardjo dan kelompok muda yang diwakili oleh Wikana. Dan terjadi kesepakatan bahwa proklamasi akan dilakukan di Jakarta pada tanggal 17 Agustus 1945. kemudai Soekarno-Hatta dijemput Achmad Soebardjo untuk kembali ke Jakarta.



Perumusan Naskah Proklamasi
Pada pukul 23.00 tanggal 16 Agustus 1945, Soekarno-Hatta tiba di Jakarta dan menuju rumah Laksamada Maeda untuk membahas persiapan proklamasi dengan anggota PPKI dan para pemuda.
Pembahasan rumusan naskah proklamasi tersebut dilakukan oleh Soekarno, Moh Hatta, dan Achmad Soebardjo dan disaksikan 3 kelompok muda, yaitu Sukarni, Sudiro, dan B.M Diah.
Kalimat pertama dalam rumusan naskah proklamasi tersebut merupakan buah pikiran dari Soekarno dan Achmad Soebardjo yang diambil dari UUD 1945 dan kalimat terakhir merupakan buah pikiran dari Moh. Hatta.



Setelah naskah selesai ditulis kemudian di ketik oleh Sayuti Melik. Setelah naskah selesai, naskah ditandatangani oleh Soekarno dan Moh Hatta atas nama bangsa Indonesia. Akhirnya naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia dibaca oleh Ir. Soekarno di Jl. Pegangsaan Timur No.56 Jakarta, pada hari Jum’at 17 Agustus 1945.